PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA SERTA KEGUNAANNYA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1
PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KIMIA SERTA KEGUNAANNYA
- Amalia Oktafiani (11220960000057)
- Arini Fatikhatul Faqihah (11220960000059)
- Nur Aini Latifah (11220960000063)
Kelas : Kimia B1
Dosen : Ahmad Fathoni M.Si.
Program Studi Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Prinsip Percobaan
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan percobaan. Laboratorium sudah dilengkapi berbagai alat dan sarana khusus yang dibutuhkan untuk suatu tujuan. Di dalam laboratorium sudah memiliki peraturan yang harus ditaati oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya.
1.2. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis peralatan dan instrumen di laboratorium kimia.
2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dan cara menggunakan peralatan dan instrumen di laboratorium kimia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan perubahannya (Chang, 2005). Dalam ilmu kimia, setiap orang terus menerus melakukan percobaan, pengamatan, dan pengumpulan fakta karena ilmu kimia selain ilmu yang bersifat empiris tetapi juga merupakan ilmu yang bersifat observasi.
Setiap peralatan laboratorium memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda. Diantaranya:
1. Tabung reaksi, terbuat dari gelas kaca dan digunakan untuk mereaksikan suatu zat dalam skala kecil. Dapat digunakan pada kondisi reaksi dengan temperatur rendah maupun tinggi.
2. Rak tabung reaksi, terbuat dari kayu atau besi. Digunakan untuk meletakkan tabung reaksi
3. Pipet, terbuat dari kaca
- Pipet tetes digunakan untuk mengambil zat atau larutan tanpa pengukuran skala.
- Pipet ukur digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan memiliki skala volumetrik.
- Pipet gondok digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai presisi yang tinggi.
6. Kaca arloji, digunakan untuk menimbang zat kimia pada fasa padatan.
7. Gelas piala (beaker glass) digunakan untuk meletakkan larutan. Keakuratan 5%(Dillon & Mowery, 2008).
8. Labu ukur, digunakan untuk membuat larutan atau pengenceran
9. Erlenmeyer digunakan sebagai tempat mereaksikan dengan volume yang lebih besar
10. Buret digunakan untuk titrasi
11. Batang pengaduk kaca digunakan untuk mengaduk larutan atau campuran.
12. Spatula digunakan untuk mengambil zat kimia berupa padatan.
13. Cawan porselen digunakan untuk mengabukan sampel.
14. Corong pisah digunakan untuk memisahkan zat yang pelarutnya berbeda.
15. Crystallization disk digunakan untuk proses kristalisasi zat kimia.
16. Magnetic bar digunakan untuk membantu mengaduk suatu zat.
17. Mortar dan alu digunakan untuk menghaluskan zat atau sampel.
18. Plat tetes digunakan untuk mereaksikan dalam skala tetesan, biasanya untuk mengecek perubahan warna.
19. Botol semprot digunakan sebagai wadah aquades.
20. Refluks digunakan untuk mengubah gas yang dihasilkan dari proses reaksi kimia menjadi fasa cair sehingga jatuh kembali ke dalam wadah sampel, untuk reaksi kimia yang menggunakan pelarut volatile yang membutuhkan temperatur tinggi.
21. Sokhlet digunakan untuk mengekstrak komponen kimia dari suatu bahan.
22. Alat destilasi digunakan untuk pemisahan dengan menggunakan metode destilasi.
23. Timbangan analitik digunakan untuk menimbang bahan-bahan kimia padat atau cair, tidak digunakan untuk menimbang bahan kimia panas.
24. pH meter digunakan untuk mengukur derajat keasaman (pH).
25. Penangas air digunakan untuk memanaskan air secara tidak langsung.
26. Vortex digunakan untuk mengocok campuran dalam tabung reaksi agar homogeny.
27. Sentrifuge digunakan untuk memisahkan endapan dan filtrat.
28. Oven digunakan untuk menghilangkan kadar air.
29. Furnace digunakan untuk mendestruksi komponen zat kimia organik dalam suatu bahan sehingga hanya dihasilkan mineral-mineral anorganik.
30. Heating mantle digunakan untuk mereaksikan zat dalam temperatur tinggi dan dalam wadah berupa labu bulat.
31. Lemari asam (foom hood) digunakan untuk mereaksikan zat-zat yang menghasilkan asam dan gas.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang pengguanaan alat-alat tersebut sangat diperlukan agar sesuai dengan fungsinya dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja selama kegiatan praktikum. Selain pengetahuan tentang penggunaan alat,penggunaan tentang bahan-bahan kimia juga diperlukan. Bahan kimia dapat berbahaya karena bersifat korosif, mudah terbakar,mengiritasi, beracun, berbahaya, mengoksidasi, eksplosif atau karsinogenik (Purwanti & Fauzi, 2020).
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1. Alat
3.2. Bahan
3.3. Metode Percobaan
1. Pembacaan Skala
2. Penimbangan
3. Pengenceran
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Pada proses pembacaan skala, mata harus selalu sejajar
dengan meniskus untuk menghindari kesalahan. Larutan atau cairan tidak berwarna
membentuk meniscus cekung
Tabel
1. Volume aquades |
Bahan |
Volume |
||
Aquades |
Erlenmeyer |
Gelas Piala |
Gelas Ukur |
- |
- |
82 mL |
|
50 mL |
- |
46 mL |
|
- |
50 mL |
45 mL |
Setiap alat ukur memiliki
tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Semakin besar diameter, maka tingkat
ketelitian menurun. Diameter Erlenmeyer dan gelas piala lebih besar dari
diameter gelas ukur. Oleh sebab itu, aquades yang mulanya memiliki volume 50 mL
dalam erlenmeyer dan gelas piala saat dituangkan ke dalam gelas ukur volumenya
menjadii 46 mL dan 45 mL.
Pengenceran merupakan
prosedur untuk menyiapkan larutan yang kurang pekat dari larutan yang lebih
pekat
BAB
V
KESIMPULAN
- Di dalam laboratorium terdapat berbagai macam peralatan, diantaranya tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, pipet ukur, pipet gondok, gelas ukur, corong, gelas arloji, gelas piala (beaker glass), labu ukur, erlenmeyer, buret, batang pengaduk gelas, spatula, cawan porselen, corong pisah, crystallization disk, magnetic bar, mortar dan alu, plat tetes, botol semprot, refluks, sokhlet, alat destilasi, timbangan analiitik, pH meter, penangas air, vortex, sentrifuge, oven, furnace, heating mantle, dan lemari asam (foom hood).
- Pada proses penimbangan dapat menggunakan alat kimia berupa kaca arloji dan timbangan analitik. Untuk proses pengenceran alat yang digunakan yaitu labu ukur.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R. (2005). Kimia
Dasar 1. Jakarta: Erlangga.
Dillon, S., & Mowery, B. (2008). Chemistry.
United States of America: Pearson Education, Inc.
Noer, Z., & Ritonga, S. I. (2021). Alat-Alat
Laboratorium Tingkat Universitas Kategori I. Indonesia: Guepedia.
Postma, J. M., Roberts, J. L., & Hollenberg, J. L.
(2000). Chemistry in the Laboratory. New York: W. H. Freeman and
Company.
Purwanti, E., & Fauzi, A. (2020). Pengelolaan
Laboratorium IPA SMA. Malang: EMMPress.
No |
Nama |
Foto |
Kegunaan |
1 |
Tabung reaksi |
|
Untuk mereaksikan suatu zat dalam skala kecil |
2 |
Rak tabung reaksi |
|
Untuk meletakkan tabung reaksi |
3 |
Pipet tetes |
|
Untuk mengambil zat atau larutan tanpa pengukuran skala |
4 |
Pipet ukur |
|
Untuk mengambil larutan dengan
volume tertentu dan memiliki skala volumetrik |
5 |
Pipet gondok |
|
Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai presisi
yang tinggi |
6 |
Gelas ukur |
|
Untuk mengukur volume dalam skala besar |
7 |
Corong |
|
Untuk menyaring larutan dengan meletakkan kertas saring di atas
permukaan corong |
8 |
Kaca arloji |
|
Untuk menimbang zat kimia pada fasa padatan |
9 |
Gelas Piala (beaker glass) |
|
Untuk meletakkan larutan |
10 |
Labu ukur |
|
Untuk membuat larutan atau pengenceran |
11 |
Erlenmeyer |
|
Tempat mereaksikan dengan volume yang lebih besar |
12 |
Buret |
|
Untuk titrasi |
13 |
Batang pengaduk gelas |
|
Untuk mengaduk larutan atau campuran |
14 |
Spatula |
|
Untuk mengambil zat kimia berupa padatan |
15 |
Cawan porselen |
|
Untuk mengabukan sampel |
16 |
Corong pisah |
|
Untuk memisahkan zat yang pelarutnya berbeda |
17 |
Crystallization disk |
|
Untuk proses kristalisasi zat kimia |
18 |
Magnetic bar |
|
Untuk membantu mengaduk suatu zat |
19 |
Mortar dan alu |
|
Untuk menghaluskan zat atau sampel |
20 |
Plat tetes |
|
Untuk mereaksikan dalam skala tetesan, biasanya untuk mengecek
perubahan warna |
21 |
Botol semprot |
|
Wadah aquades |
22 |
Refluks |
|
Untuk mengubah gas yang dihasilkan dari proses reaksi kimia menjadi
fasa cair sehingga jatuh kembali ke dalam wadah sampel, untuk reaksi kimia
yang menggunakan pelarut volatile yang membutuhkan temperatur tinggi |
23 |
Sokhlet |
|
Untuk mengekstrak komponen kimia dari suatu bahan |
24 |
Alat destilasi |
|
Untuk pemisahan dengan menggunakan metode destilasi |
25 |
Timbangan analitik |
|
Untuk menimbang bahan-bahan kimia padat atau cair, tidak digunakan
untuk menimbang bahan kimia panas |
26 |
pH meter |
|
Untuk mengukur derajat
keasaman (pH) |
27 |
Penangas air |
|
Untuk memanaskan air
secara tidak langsung |
28 |
Vortex |
|
Untuk mengocok campuran
dalam tabung reaksi agar homogen |
29 |
Sentrifuge |
|
Untuk memisahkan endapan
dan filtrat |
30 |
Oven |
|
Untuk menghilangkan kadar
air |
31 |
Furnace |
|
Untuk mendestruksi komponen zat kimia organik dalam suatu bahan
sehingga hanya dihasilkan mineral-mineral anorganik |
32 |
Heating mantle |
|
Untuk mereaksikan zat dalam temperatur tinggi dan dalam wadah berupa
labu bulat |
33 |
Lemari asam atau foom hood |
|
Untuk mereaksikan zat-zat yang menghasilkan asam dan gas |
Komentar
Posting Komentar